Kamis, 23 Juni 2016

ISTIRAHAT TIDUR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya

1.2                         Rumusan masalah
1.  Apa Pengertian Istirahat Dan Tidur?
2.  Bagaimana maksud dari Fisiologi Tidur?
3.  Berapa banyak waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur?
4.  Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Tidur?
5.  Apa saja Macam Gangguan Tidur?
6.  Apa manfaat dari tidur?

1.3        Tujuan penulisan
1.     Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai kebutuhan istirahat  dan tidur.
2.     Pembaca dapat mengetahui arti dari fisiologi tidur itu apa
3.     Mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk tidur
4.     Mengetahui apa saja yang mempengaruhi tidur
5.     Mengetahui macam-macam gangguan tidur
6.     Mengetahui manfaat tidur






BAB II
PEMBAHASAN

2.1     PENGERTIAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
a)   Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam  menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat  bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat  enam kondisi seseorang dapat beristirahat:
·        Merasa segala sesuatu berjalan normal
·        Merasa diterima
·        Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
·        Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
·        Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
·        Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
b)  Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.



2.2     FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).

2.2.1  Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

2.2.2  Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1.   Pola tidur biasa atau NREM
       Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement = Gerakan mata tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat gambar).Tanda-tanda tidur NREM adalah :
·        Mimpi berkurang
·        Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
·        Tekanan darah turun
·        Kecepatan pernafasan turun
·        Metabolisme turun
·        Gerakan mata lambat
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan mudah terbangun dari tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-masing tahap di tandai dengan pola gelombang otak.

a.   Tahap I
      Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang betha yang lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan mudah. Ketika bangun seseorang merasa seperti telah melamun.

b. Tahap II
     Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan “sleep spindles” dan gelombang K komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10 sampai dengan 15 menit. Pada tahap ini merupakan periodetidur bersuara, kemajuan relaksasi, untuk bangun relatif mudah.

c. Tahap III
     Pada tahap ini meliputi awal dari tidur dalam. Otot –otot dalam keadaan  penuh, kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalam penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan dan jarang bergerak. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat. Tahap ini berlangsung 15-30 menit.
d.  Tahap IV
      Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik gelombang dapat dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM. Tahap ini berlangsung 15-30 menit.

  

2.   Pola Tidur Paradoksikal atau REM
Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan mata cepat). Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini bersifat “Paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola / tipe tidur ini, ditandai dengan :
Mimpi yang bermacam-macam
Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dantahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.
·        Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)
·        Otot-otot kendor (relaksasi total)
·        Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
·        Perubahan tekanan darah
·        Gerakan otot tidak teratur
·        Gerakan mata cepat
·        Pembebasan steroid
·        Sekresi lambung meningkat
·        Ereksi penis pada pria
Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan terjadi proses penyimpanan secara mental di gunakan sebagai pelajaran, adaptasi psikologis dan memori (Hayter, 1980:458). Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini berlangsung selama ± 20 menit. Dalam tidur malam yang berlangsung selama 6 – 8 jam, kedua pola tidur tersebut (REM dan NREM) terjadi secara bergantian sebanyak 4 – 6 siklus.
2.2.3       Tanda dan gejala:
NREM
·        Mimpi berkurang
·        Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
·        Tekanan darah turun
·        Kecepatan pernafasan turun
·        Metabolisme turun
·        Gerakan mata lambat

REM
·           Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)
·           Otot-otot kendor (relaksasi total)
·           Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
·           Perubahan tekanan darah
·           Gerakan otot tidak teratur
·           Gerakan mata cepat
·           Pembebasan steroid
·           Sekresi lambung meningkat
·           Ereksi penis pada pria

2.3            POLA TIDUR NORMAL
1.Neonatus sampai dengan 3 bulan
·        Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari.
·        Mudah berespons terhadap stimulus
·        Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM

2. Bayi
·           Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam.
·           Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari.
·           Tahap REM 20-30 %.
3. Toddler
·        Tidur 10-12 jam/hari
·        Tahap REM 25%
4. Preschooler
·        Tidur 11 jam pada malam hari
·        Tahap REM 20%
5. Usia sekolah
·        Tidur 10 jam pada malam hari
·        Tahap REM 18,5%
6. Adolensia
·        Tidur 8,5 jam pada malam hari
·        Tahap REM 20%
7. Dewasa muda
·        Tidur 7-9 jam/hari
·        Tahap REM 20-25 %
8. Usia dewasa pertengahan
·        Tidur ± 7 jam/hari
·        Tahap REM 20%
9. Usia tua
·        Tidur ± 6 jam/hari
·        Tahap REM 20-25 %
·        Tahap IV NREM menurun dan kadang-kadang absen
·        Sering terbangun pada malam hari

2.4     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
a)      Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.
b)      Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c)      Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
d)     Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e)      Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
f)       Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
g)      Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
·        Diuretik           : menyebabkan insomnia
·        Antidepresan   : menyupresi REM
·        Kafein             : meningkatkan saraf simpais
·        Beta-bloker     : menimbulkan insomnia
·        Narkotika        : menyupresi REM
h)      Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya proses.

2.5     MACAM-MACAM GANGGUAN TIDUR
a) Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.Jenis insomnia yaitu :
·        Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
·        insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
·        insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.

b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai resikoterjadinya cidera.

c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa factor  yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.

d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur  pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.

e) Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.

2.6            MANFAAT TIDUR
1.     Hidup lebih sehat dan awet muda
Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

2.      Memperindah wajah dan tubuh
Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan. Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan memperindah wajah dan tubuh anda.

3.      Menjauhi Stress
Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

4.      Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.

5.      Tubuh menjadi Ideal
Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program diet anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, supaya hidup sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup



BAB III
PENUTUP

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar